Perusahaan Cutting Tools Indonesia
Apa itu Perusahaan BUMN?
Perusahaan BUMN adalah perusahaan yang dimiliki oleh negara atau pemerintah. Mereka beroperasi di berbagai sektor ekonomi dan memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
BUMN menyediakan barang dan jasa, mendorong pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara.
Mereka dijalankan secara profesional dan berorientasi pada keuntungan, tetapi juga memperhatikan kepentingan publik. BUMN dikelola oleh dewan direksi dan dewan komisaris dengan pengawasan pemerintah.
Mereka juga memiliki tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam beberapa kasus, BUMN dapat beroperasi di luar negeri dan berkolaborasi dengan perusahaan asing.
Berikut 10 Perusahaan BUMN Indonesia:
Perusahaan BUMN ini merupakan perusahaan energi yang bergerak dalam eksplorasi, produksi, pengolahan, pemasaran, dan distribusi minyak, gas, dan produk-produk energi lainnya.
Perusahaan BUMN yang kedua adalah PT Telekomunikasi Indonesia. Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan telepon, internet, dan jaringan data.
Perusahaan BUMN yang ketiga adalah PT PLN. Perusahaan listrik negara yang bertanggung jawab untuk menyediakan, mengelola, dan mendistribusikan listrik di Indonesia.
Perusahaan BUMN keempat adalah PT Bank Rakyat Indonesia. Salah satu bank terbesar di Indonesia yang fokus pada pelayanan perbankan untuk sektor mikro, kecil, dan menengah.
Perusahaan BUMN kelima adalah PT Bank Mandiri. Salah satu bank terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai layanan perbankan, termasuk perbankan komersial, investasi, dan syariah.
Perusahan BUMN keenam adalah PT Garuda Indonesia. Maskapai penerbangan nasional Indonesia yang mengoperasikan penerbangan domestik dan internasional.
Perusahaan BUMN ketujuh adalah PT Perusahaan Listrik Negara. Perusahaan yang berfokus pada pembangkitan dan pengoperasian pembangkit listrik di Indonesia.
Perusahaan BUMN kedelapan adalah PT Kereta Api Indonesia. Perusahaan yang mengoperasikan layanan kereta api penumpang dan barang di Indonesia.
Perusahan BUMN selanjutnya adalah PT Jasa Marga. Perusahaan yang bergerak dalam pengembangan, operasi, dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia.
Perusahan BUMN kesepuluh adalah PT Semen Indonesia. Perusahaan produsen semen terbesar di Indonesia yang beroperasi dalam industri bahan bangunan.
Grab[6] (sebelumnya dikenal sebagai GrabTaxi) merupakan salah satu platform layanan on demand asal Singapura yang bermarkas di Singapura. Berawal dari layanan transportasi, perusahaan tersebut kini telah mempunyai layanan lain seperti pengantaran makanan dan pembayaran yang bisa diakses lewat aplikasi mobile.
Pada awalnya, Grab didirikan oleh bos Singapura, yang sempat didirikan di Malaysia yang sebelum akhirnya memindahkan kantor pusat mereka ke asal negaranya yaitu Singapura. Saat ini, Grab telah beroperasi di Asia Tenggara (kecuali Laos dan Brunei).[7] Grab merupakan startup "decacorn" (sebutan untuk startup yang memiliki valuasi perusahaan sebesar US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara.[8]
Di Indonesia, Grab melayani pemesanan kendaraan seperti ojek (GrabBike)[9], mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi), kurir (GrabExpress), pesan-antar makanan (GrabFood), dan carpooling (GrabHitch Car). Saat ini Grab tersedia di 125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh - Aceh hingga Jayapura - Papua .[10]
Perjalanan Grab menuju status Decacorn (startup dengan valuasi 10 miliar dollar AS atau lebih), dimulai ketika mereka mendapat pendanaan Seri A senilai lebih dari 10 juta dollar AS dari Vertex Venture Holdings, salah satu anak perusahaan Temasek Holdings asal Singapura, pada April 2014.
Memasuki Mei 2014, Grab mengantongi pendanaan Seri B senilai 15 juta dollar AS dari GGV Capital, perusahaan permodalan asal Tiongkok.
Oktober 2014, Grab mengamankan pendanaan Seri C dari Tiger Global, sebuah perusahaan berbasis Amerika Serikat, GGV Capital, dan Venture Vertrex. Totalnya mencapai US$65 juta.
Desember 2014 atau kurang lebih dua bulan berselang, pendanaan Seri D dikucurkan oleh Softbank Corp. Bernilai tak kurang dari US$250 juta, Grab mengklaim ini sebagai investasi terbesar untuk sebuah perusahaan Asia Tenggara yang tercatat secara publik.
Butuh waktu kurang lebih delapan bulan sebelum Grab akhirnya mendapat pendanaan Seri E dari Didi Chuxing dan China Investment Corporation pada Agustus 2015. Nilainya dilaporkan mencapai US$350 juta.
Setahun berselang, tepatnya pada September 2016, Grab dikabarkan sukses mengamankan pendanaan Seri F senilai US$750 juta dari Softbank, Didi, dan Honda.
Agustus 2017, Softbank, dan Didi, plus Toyota, mengucurkan pendanaan Seri G pada Grab. Nilainya disebut-sebut mencapai US$2,5 miliar.[11]
Memasuki Oktober 2018, Grab kembali mendapat pendanaan. Booking Holdings, sebelumnya bernama Priceline, memberikan pendanaan ekstra senilai US$200 juta.
Desember 2018 silam, Grab mengumumkan rencana mereka untuk mengamankan pendanaan Seri H. Target yang dipatok kabarnya tak kurang dari US$6,5 miliar.
Pada 2015, Grab Taxi membuka fasilitas penelitian dan pengembangan di distrik bisnis Singapura. Dengan nilai mencapai US$100 juta, fasilitas ini menjadi rumah bagi 200 data engineer dan scientist.
Beberapa tenaga ahli didatangkan untuk mendukung perkembangan fasilitas ini. Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah Wei Zhu. Mantan engineer Facebook dan kreator Facebook Connect tersebut menjadi bagian dari Grab usai meninggalkan perusahaan besutan Mark Zuckerberg pada Agustus 2015.
Langkah Grab dalam mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan ini mengindikasikan bahwa strategi pengembangan perusahaan tak hanya berpusat pada layanan yang sudah ada. Mereka sadar akan pentingnya menelurkan inovasi baru, pengembangan aplikasi, layanan baru, dan manajemen staff.
Memasuki 2016, Grab memutuskan membuka fasilitas pengembangan dan kantor di Seattle, Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk memastikan agar perusahaan tak ketinggalan segala perkembangan terkini di negeri Paman Sam, sekaligus membuka peluang merekrut tenaga ahli dari sana.
Tak sedikit media yang 'curiga' Grab bakal segera meluncurkan di kawasan Amerika Utara. Namun dugaan tersebut langsung dibantah lewat pernyataan resmi perusahaan. Disebutkan bahwa saat ini fokus sedang diarahkan untuk mengakuisisi sebanyak mungkin pengguna di kawasan Asia.
Pada Mei 2019, Grab melakukan uji coba layanan peminjaman skuter elektris GrabWheels di BSD City.[12] Layanan ini kemudian diperluas hingga ke Bandara Soekarno Hatta[13] dan daerah Jakarta Pusat.[14] Meski demikian, Pemda DKI Jakarta melarang skuter elektris beroperasi usai tewasnya pengguna GrabWheels.[15]
Aksi bisnis Grab lainnya yang tak kalah menarik perhatian adalah keputusan mengakuisisi Uber pada 26 Maret 2018. Banyak pihak mengklaim ini sebagai salah satu kesepakatan terbesar di Asia Tenggara.
Sebagai imbas dari pencaplokan tersebut, Uber kini memiliki 27,5 persen saham Grab. Tak hanya itu, CEO mereka, Dara Khosrowshahi, juga bergabung dengan jajaran top management Grab. Beberapa layanan serupa seperti Uber Eats dan Grab Food, disatukan.
yang sedang/pernah/akan beroperasi di Indonesia
Hanya berisi nama-nama ojek daring yang sudah dikenal/notable di Indonesia.
Belanja di App banyak untungnya:
Wilayah JABODETABEK, Bagi anda yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi. Anda dapat melakukan pemesanan langsung dengan mengunjungi kami di alamat: Jln. Taman Makam Pahlawan No. 27, Kalimulya, Cilodong, Depok, Jawa Barat 16413 – Google Maps.
Atau dengan cara menghubungi kontak kami di nomor yang telah disediakan dan anda dapat meminta kami untuk melakukan survei ke lokasi anda (free).
Wilayah diluar JABODETABEK, Teruntuk anda yang berada diluar dari jangkauan kami. Anda dapat melakukan pemesanan dengan cara mengirim ukuran opening garasi (tinggi x lebar) dan juga foto garasi tampak luar dan dalam.
Hati – hati Penipuan mengatas namakan CENTRAL GARASI